Jodoh yg Sejati Membawa Diri Makin Dekat dengan ALLAH dan Nabi

TIDAK SANGGUP HIDUP HINA TANPA PERJUANGAN BAHKAN RELA MATI SYAHID KERNA AGAMA DAN PERJUANGAN

------------MENDAMBa SYAHID fi SABILILLAH-----------

Tuesday, December 27, 2011

Umur Saidatina Aisyah Ketika Berkahwin Dengan Nabi Muhammad SallaLlahu 'alaihi wasallam Dimasukkan oleh IbnuNafis

Oleh : Ustaz Muhammad Husni Ginting

Seorang ulama di india yang bernama Habibur Rahman Shiddiqi al-Kandahlawi telah menulis sebuah buku tentang umur Sayyidah Aisyah kawin dengan Rasulullah s.a.w. mungkin tujuan orang tersebut baik, tetapi jika dilihat dari efek negatifnya lebih besar dan menghancurkan sendi agama islam, kenapa saya katakan demikian? sebab beliau telah membuat orang islam ragu dengan kesohihan kitab Sohih Bukhari, sebahagian teman yang membaca permasalahan ini hanya memikirkan tentang satu permasalahan akal dan adat kebiasaan, tetapi permasalahannya adalah mencakup keberadaan pembesar-pembesar ulama islam yang telah dipercaya berabad-abad untuk di ikuti, hal ini dianggap mempermainkan sunnah dan menolak kitab Sohih Bukhari, kita masih ingat tentang hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam permasalahan di sihirnya Rasulullah s.a.w. ada sebahagian orang yang tidak mempercayai hal tersebut dan bahkan menolak hadis tentang tersihirnya Rasulullah adalah hadis yang dibuat-buat, tetapi ulama ahli sunnah wal jama`ah telah menolak seluruh dakwaan mereka dan menjelaskan bahwa hadis itu sohih, terlebih-lebih terdapat di dalam sohih Bukhari, yang jelasnya anda perlu melihat kembali kedudukan Sohih Bukhari didalam pandangan ulama ahlu Sunnah wal Jama`ah, Bagaimana pendapat anda jika seorang tidak percaya dengan Sohih Bukhari, saya kira orang tersebut tidak pantas di gelar ahlu sunnah wal jama`ah, mari kita lihat komentar Imam al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam kitabnya al-Isobah fi Tamyizi Sohabah :
Berkata al-hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani :

" Aisyah binti Abu Bakar as-Shiddiq - telah terdahulu nasabnya didalam biografi ayahandanya Abdullah bin Abu Qahafah r.a, ibunya bernama Ummu Rumman binti `Aamir bin Uwaimir al-Kinaniyyah, dilahirkan setelah diutusnya Rasulullah s.a.w. sebagai Rasul empat tahun atau lima tahun, telah tsabit didalam Sohih al-bukhari bahwa Rasulullah saw telah mengawininya ketika beliau berumur enam tahun, menurut satu pendapat tujuh tahun, dan mungkin dapat digabungkan perselisihan pendapat ini dengan cara bahwa umur beliau telah sempurna enam tahun dan masuk kepada tujuh tahun, dan Rasulullah tinggal serumah dengan Sayyidah Aisyah ketika umurnya sembilan tahun

( lihat Isobah fi Tamyizi as-Sohabah : 4 / 478 ).

lihat juga ungkapan al-hafizh Ibnu Katsir seorang ulama yang sangat benci dengan syi`ah :

" adalah umur Sayyidah `Aisyah ketika kawin enam tahun, kemudian Rasul serumah dengannya ketika beliau ( Aisyah ) berumur sembilan tahun"
. ( lihat Bidayah Wa an-Nihayah : 8 /85 , terbitan Darul Manar Cairo ).

Lihat juga ungkapan dan nukilan Imam al-Hafizh Ibnu Abdul Bar ( wafat 463 H ) di dalam kitabnya al-Isti`ab :
" Aisyah Binti Abu Bakar shiddiq r.a. isteri Nabi Muhammad s.a.w., telah terdahulu kisah ayanya didalam bab yang khusus, ibunya Ummu Rumman binti `Aamir bin Uwaimir bin Abdu Syamsi bin`Attab bin Adzinah bin Saba` bin Dahman bin al-Harits bin Ghanam bin Malik bin Kinanah.

Rasulullah saw mengawininya di Makkah dua tahun sebelum hijrah, ini adalah pendapat Abu Ubaidah, sementara pendapat yang lainnya mengatakan tiga tahun sebelum hijrahnya nabi, ketika itu beliau ( Aisyah ) masih berumur enam tahun, dalam satu pendapat mengatakan tujuh tahun, dan Rasulullah mulai hidup bersamanya di kota Madinah ketika beliau berumur sembilan tahun, Aku tidak pernah mengetahui adanya perselisihan pendapat diantara ulama dalam permasalahan ini ( permasalan tinggal bersamanya Rasul beserta Aisyah ).
( Lihat al-Isti`ab Fi Asma`i al-Ash-Hab :4 /171 , terbitan Maktabah Mesir ).

Penulis ( Muhammad Husni Ginting ) cukupkan nukilan tiga orang tokoh ahli sejarah dan ahli hadis yang profesional dan terpercaya dalan nukilannya, agar anda melihat siapa yang sebenarnya berbicara dengan fakta yang nyata, tidak perlu menggunakan akal dan adat karena adat berbeda setiap saat, waktu dan tempat, sementara akal membenarkan terjadinya pernikahan Rasulullah.

Didalam ungkapan Imam al-hafizh Ibnu Abdul Bar sangat nyata sekali bahwa beliau memutuskan tidak adanya perbedaan pendapat didalam masa tinggal bersamanya Rasulullah dengan Aisyah di kota Madinah.


Setelah itu mari kita lihat hadis-hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam Sohihnya, adapun sebab saya belakangkan riwayat Sohih Bukhari karena kita mesti melihat komentar ulama besar yang hidup setelahnya, adakah disana terdapat kritikan dalam masalah tersebut atau tidak, ternyata seluruh ulama sepakat dengan kesohihan hadis yang terdapat di kitab Sohih Bukhari, perlu kita ketahui bahwa Imam Bukhari telah menyebutkan tentang permasalahan ini didalam kitabnya lebih dari enam tempat diantaranya :

1- Kitab Manaqib al-Ansor, Bab Tazwiji an-Nabi saw Aisyah Wa Qudumiha Ila al-Madinah Wa Bina`ihi Biha, hadis nomor 3894.

2 - Kitab Manaqib al-Ansor Bab Tazwiji an-Nabi saw Aisyah Wa Qudumihi Ila al-Madinah Wa Bina`ihi Biha, hadis nomor 3896.

3 - Kitab an-Nikah , Bab Inkahi ar-Rajul Waladahu as-Shighar, nomor 5133.

4 - Kitab an-Nikah, bab Tazwiji al-Abi Ibnatahu Min al-Imam, nomor 5134.

5 - Kitab an-Nikah, bab Man Bana Bi Imara`atihi wahiya binti Tis`a Sinin, nomor 5158.

Mari kita lihat salah satu hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari :

قال البخاري : حدثنا محمد بن يوسف : حدثنا سفيان عن هشام، عن أبيه ،عن عائشة رضي الله عنها : أن النبي صلى الله عليه وسلم تزوجها وهي بنت ست سنين ، وأدخلت عليه وهي بنت تسع، ومكثت عنده تسعا

Artinya : Berkata Imam Bukhari : Menceritakan kepada kami Muhammad bin yusuf, berkata ia : Menceritakan kepad kami Sufyan dari riwayat Hisyam, dari riwayat ayahnya, dari riwayat Aisyah r.a : Bahwasanya Nabi s.a.w. menikahinya ketika umur beliau enam tahun, dan hidup serumah dangannya ketika umur beliau ( Aisyah ) sembilan tahun, dan beliau hidup beserta Rasul selama sembilan tahun.
( H.R Bukhari : 5133 ) .

Adapun pendapat Syeikh Habibur Rahman al-Kandahlawi mengenai hadits yang telah Imam Bukhari sebutkan bukan hadis Rasul sehingga boleh di tolak lihat kata-kata beliau :

Berkata Habibur Rahman al-Kandahlawi :
" Kami telah mengkaji dengan terperinci hadis yang di riwayatkan oleh Hisyam. Untuk kajian ini kami telah mengumpulkan bukti-bukti dari pada kitab Sohih Bukhari, Sohih Muslim , Sunan Abu Daud, Jami` Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Darimi dan Musnad al-humaidi, setelah menela`ah kitab-kitab tersebut, sesuatu kemusykilan telah timbul, sebahagian perawi mengatakan riwayat tersebut sebagai kata-kata Aisyah, sedangkan setengah yang lain mengatakannya sebagai kata-kata Urwah. Yang pasti ia bukan kata-kata Nabi Muhammad s.a.w. sendiri. ia sama ada kata-kata `Aisyah ataupun kata-kata Urwah yang merupakan seorang tabi`in, jika riwayat ini adalah perkataan Urwah , ia tidak mempunyai apa-apa nilai dalam Syari`ah. Dan kita juga tahu bahwa apabila berlaku perbedaan pendapat sama ada suatu riwayat itu Muttashil ( bersambung ) atau Mauquf ( terputus ) ulama hadis pada umumnya akan mengatakan ianya sebagai Mauquf. Berdasarkan prinsif ini bolehlah disimpulkan bahwa riwayat ini adalah cerita sejarah oleh Urwah ( dan bukan hadis ) dan tidak berdosa menolak kata-kata Urwah.


Komentar penulis ( Muhammad Husni Ginting ) : Hadis ini sebenarnya telah diriwayatkan oleh Urwah dan disandarkan ceritanya kepada Sayyidah `Aisyah sebagimana yang tertulis didalam Sohih Bukhari dan telah diceritakan oleh Urwah juga tanpa menyandarkan cerita itu kepada `Aisyah, cerita yang telah diungkapkan oleh Urwah bukanlah Mauquf tetapi Mursal sebab cerita ini ada kaitannya dengan Rasulullah s.a.w. karena setiap hadis yang bersangkut paut dengan perkataan, perbuatan, keadaan sifat dan sebagainya yang diriwayatkan oleh Tabi`in tanpa menyebutkan sahabat dihukumkan Mursal oleh ulama hadits, sementara didalam riwayat yang lain Urwah telah menyandarkan riwayat tersebut kepada `Aisyah, dengan begitu jadilah riwayat Mursal tadi menjadi Mausul ( bersambung ), sebab itulah Imam Bukhari keluarkan didalam kitabnya, bukan seperti apa yang di ungkapkan oleh Syeikh Habibur Rahman, kalaupun ungkapan itu adalah kata-kata `Aisyah tetap saja hadis itu dihukumkan hadis Marfu` sebab hadis ini menceritakan hal keadaan Rasulullah.

Anda mesti memahami kaedah yang telah ulama hadis tentukan dalam memahami muttashil atau munqathi`nya tersebut, sebahagian dari kaedah tersebut adalah :

1 - Jika seorang perawi meriwayatkan hadis yang terdapat didalamnya cerita atau kejadian, maka jika yang diriwayatkan terjadi diantara Nabi s.a.w. dan para sebahagian sahabat, sementara si perawi seorang sahabat dan menyaksikan kejadian tersebut maka hukumnya adalah Muttashil.

Kaedah ini seperti kejadian diatas, perawinya `Aisyah, kejadian tersebut diantara Nabi dan `Aisyah, dan `Aisyah menyaksikan kejadian tersebut.

2 - Jika perawinya Sahabat tetapi tidak menyaksikan kejadian tersebut maka dihukumkan Mursal Sahabat, dan mursal sahabat boleh di jadikan hujjah.

3 - Jika perawinya seorang Tabi`in maka dihukumkan Munqati` (terputus sanadnya).

4 - Jika perawi seorang Tabi`in meriwayatkan dari pada seorang Sahabat dan ia menyaksikan kejadian tersebut maka dihukumkan Muttashil, jika perawi tidak menyaksikan kejadian tersebut tetapi kejadian tersebut disandarkan kepada seorang sahabat maka hukumnya hukum Muttashil.

5 - Jika perawi seorang Tabi`in yang tidak menyaksikan kejadian dan tidak menyandarkan kejadian tersebut kepada sebahagian sahabat maka hukumnya hukum Munqati`.

( Lihat al-Mulah Min Masa`ili al-Musthalah : 126, DR. Nasir Abdul Aziz al-Kamar ).

Dari kaedah ini kita mengetahui betapa jauhnya dugaan Syeikh Habibur Rahman al-Kandahlawi.

Dengan begitu hadis yang telah diriwayatkan oleh Urwah dihukumkan Muttashil sebab beliau telah sandarkan kepada Sayyidah `Aisyah.

Adapun hujjah Syeikh Abdur Rahman al-Kandahlawi yang menyatakan bahwa yang meriwayatkan dari Hisyam adalah ulama-ulama Kufah, sementara ulama -ulama terkenal dengan aqidah mereka yang Syi`ah maka jawabanya sebagai berikut:

Penulis ( Muhammad Husni Ginting ) : Adapun ulama yang meriwayatkan hadis ini dari Hisyam adalah :

1 - Sufyan Bin Unayyah : beliau adalah ulama besar yang agung dan terpercaya seluruh ulama islam memuji dan memulyakannya, berasal dari kufah tetapi tinggal di Makkah, lahir 107 hijriyah meninggal dunia di Makkah tahun 198 hijriyah.

Berkata Imam Syafi`i : Kalaulah tidak karena Imam Malik dan Imam Sufyan niscaya hilanglah ilmu hijaz. Berkata Imam al-`Ijli : Ahli Kufah yang Tsiqah, Tsabat dalam hadis, bagus hadisnya, dia tergolong orang bijaksana dari golongan ahli hadis. berkata Imam `Ali al-Madini : tidak ada diantara muridnya Imam az-Zuhri yang lebih profisional dari Imam Ibnu Uyainah. Berkata Imam Ahmad : Tidak pernah ku lihat seorang ahli fiqih yang lebih mengetahui al-Qur`an dan sunnah kecuali Beliau . ( Tahdzibu at-Tahdzib : 2 / 721 ).

2 - Sufyan Bin Said at-Tsauri : Beliau adalah ulama besar dan kepercayaan umat, meninggal dunia pada tahun 161 hijriyah. Berkata Imam Syu`bah, Ibnu Unayyah, Abu `Ashim, Ibnu Ma`in dan selain mereka : " Sufyan Amirul Mukminin didalam ilmu Hadis. Berkata Imam Ibnu Mahdi : Imam Wahab lebih mengunggulkan Sufyan ats-Tsauri dari Imam Malik dalam hafalan. Berkata Abdullah bin Mubarak : Aku menulis hadis dari seribu seratus Syeikh, tidak ada yang paling afdhol kecuali Sufyan ats-Tsauri. ( Tahdzib at-Tahdzib : 2 / 715 ).

Berkata al-Hafizh adz-Dzahabi : Beliau seorang Yang Tsiqah, Tsabat dan al-Hafizh ( al-KAsyif : 1 / 379 )

3 - Ali bin Mushir
4 - Abu Mu`awiyah al-Farid.
5 - Waki` bin Bakar .
6 - Yunus bin Bakar.
7 - Abu Salamah.
8 - Hammad bin Zaid.
9 - Abdah bin Sulaiman.

Dan lain-lainnya.

Penulis hanya menyebutkan dua orang ulama saja dengan biografi mereka, sebab mereka berdua adalah ulama umat yang telah sepakat seluruh ulama ahlussunnah dalam keagungan dan ke tsiqahan mereka berdua, bagaimana boleh Syeikh Habiburrahman menuduh mereka dengan pendustaaan dan penipuan, tidak ada satupun ulama islam yang menyebutkan bahwa mereka berdua bermazhabkan syi`ah, bahkan mereka berdua adalah pemimpin ulama ahlussunnah.


Sampai disinilah dulu pembahasan dalam masalah perkawinan Sayyidah `Aisyah r.a., insyaallah akan saya sambung kepada hujjah yang berikutnya.

Rujukkan :

1 - al-Jami` Sohih Bukhari terbitan Darus Salam Riyadh.

2 - Kasyif karangan Imam adz-Dzahabi, cetakan Darul Kutub Hadisah, Kairo.

3 - Tahdzibu at-Tahdzib Fi Rijali hadis, karangan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, Darul Kutubu al-Ilmiyyah Bairut.

4 - Fathu al-Baari , karangan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, terbitan Dar al-Manar, Cairo.

5 - al-Isti`ab Fi Asma`i al-Ash-Hab, karangan al-Hafizh Ibnu Abdul Bar cetakan Maktabah Mesir Kairo.

6 - al-isobah Fi Tamyizi Sohabah, karangan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolani, terbitan Maktabah Mesir Kairo.

Sumber : Http://Allangkati.Blogspot.Com

Curi Gitar tak per,curi hati..jangan !! Hatiku buat ALLAH cuma..

Bismilahirahmanirahiim..
Allahumma solli A'la Saiyidina Muhammad..

Alhamdulilah.Allah masih memberi ruang dan peluang pada ana untuk mencoretkan sesuatu yang mungkin berguna di masa akan datang.Menulis adalah merupakan hobi ana sebenarnya.Dikenali lebih sebagai seorang yang pendiam dan agak penyegan menjadikan ana seorang yang tidak banyak berbicara atau mungkin first impression adalah seorang yang sukar didekati atau sombong mungkin.Minta maaf kalau sikap ana yang agak pendiam menyebabkan kalian salah faham.Namun apabila ana berhenti menulis,itu tandanya ana tersangat kehilangan kata kata.Atau juga semangat.Laju rasanya tangan ini ingin mencatitkan sesuatu.Menyegarkan kembali ruangan yang kian lemah agaknya ini.Lemah seperi tuannya barangkali.

Iman manusia seperti ombak ada turun ada naik.Ana tidak lari juga dari hati yang sering berbolak balik.Sampai pada suatu ketika itu,ana benar merasakan begitu rindu untuk berjumpa denganNya.Dunia ini ibarat penjara bagi mukmin.Bukan berputus asa tentang hidup.Cuma adakalanya kehilangan sesuatu.mungkin sudah pergi separuh keberkatan dalam hidup hingga semua pandangan mata terasa hambar.

Kesibukan dunia.Kesibukan dunia yang kosong yang menghambarkan hati ana sebenarnya.Sibuk dengan pelbagai aktiviti program hingga  wirid dan zikir yang biasa dibaca ditinggalkan.

Teringat.Teringat kata2 Murabbina.Doa Murabbina.Pesanan Murabbina.
Rindu.


Ya,ALLAH..

Air mata mengalir saat ini.Duhai hati,mengapa kau begitu rapuh?Jiwa begitu sensitif?
Kenapa? Lantaran dosa yang begitu banyak barangkali.

Malam itu,usai solat hajat perdana Batch kami.Pulang agak lambat.Terus baring atas katil.Niat nak terlelap kejap.Terasa sanga lemah hati.Mujahadah

Mujahadah lah walaupun dirasakan tidak ikhlas kerna mujahadah itu permulaan untuk istiqamah.Terpandang wajah Habib Umar.ALLAHURABBI.Bertambah rindu ahlul bait itu.

Terus ana jadi semangat balik.Memang Rasulullah datang membawa rahmat hingga akhir zaman.

Ya,ALLAH..Betapa ana sangat teringin pergi ke Hadramaut,Yaman.Bumi berjuta para wali ALLAH di sana.Khamis lepas bersama2 adik Ribat Az Zahra bermain percussion Rabuka bersama.Berjumpa adik Syarifah Nur Aimi yang merupakan cucu cicit Habib Umar.Ya,ALLAH.Alangkah kecil sahaja dunia ini.

Teringat beberapa bulan lepas,tatkalan ada majlis mawlid di Masjid Panglima bersama Ustaz Uwais ,guru talaqi kami.Berjumpa dengan kanak2 berusia 3tahun.Dia sangatlah manja.Asyik nak deduk atas riba ana sahaja.Terasa sangat rapat dan sayang sungguh.Rupanya kanak2 itu adalah adik Syarifah.

Subhanallah.(^_^)

ALLAH masih belum mengurniakan rezeki pada ana untuk berjumpa Habib Umar.Tapi keturunannya sudah ketemu.InsyaALLAH.



Ya,ALLAH..berikanlahkeberkatan dalam masa.harta.ilmu dan usia.

Rindu ingin berjumpa Murabbina Ustaz Muhadir dan Sheikh Nuruddin.

Semoga ALLAH memakbulkan doa Murabbina Ustaz Muhadir agar menjadikan ana Mua'ddibah dan Muhazzibah(Wanita yang beradab dan manis) dan doa Murabbina Sheikh Nuruddin Marbu al Banjari Al Makki agar memberi kebaikan dalam urusan ana dan doa Sheikh Fahmi Zamzam yang mendoakan keberkatan dalam urusan ana.

Tak lupa sahabat2 lain.

Ya,ALLAH..jangan Kau jadikan dunia tujuan hidupku..jauhilah aku dari sifat riak mahupun ujub tanpa ku sedari..Ameen..

Curi Gitar tak per,curi hati..jangan !! Hatiku buat ALLAH cuma..

Sunday, December 18, 2011

Bangga Menjadi Perempuan

Bismillahirahmanirahiim..

Siapa kata jadi perempuan itu senang?
Perlu tutup sana, tutup sini,
Cuba lihat budak lelaki, pakai baju pagoda pun orang tidak bising.
Perempuan. Stoking perlu pakai.
Cuba suruh budak lelaki jadi perempuan satu hari.
Pasti menangis air mata darah, kerana tidak tahan bertutup semua.
Tetapi, perempuan sentiasa sabar. Tengah panas masih boleh lagi memakai jubah.
Hebatkan perempuan?
Siapa kata jadi perempuan itu senang?
Tiap-tiap bulan, mesti ada penyakit. Hendak pergi kelas pun susah.
Kalau boleh, masa tengah jalan merasakan hendak meraung kerana kesakitan.
Cuba lihat budak lelaki , mereka nampak gembira. Kadang-kadang setahun sekali pun susah dapat sakit, tetapi sekali sakit, merungut bagai tidak ingat dunia.
Tetapi, perempuan hidup berpuluh-puluh tahun dengan penyakit tiap-tiap bulan, masih boleh tersenyum menyimpan kesakitan yang dialaminya.
Hebatkan perempuan?
Siapa kata jadi perempuan itu senang?
Hati ini Allah S.W.T jadikan sangat lembut.
Hati cepat sensitif.
Cuba lihat orang putus cinta. Kebiasaannya perempuan yang paling susah hendak lupa.
Lelaki selepas putus cinta cepat mencari pasangan baru.
Cuba pergi wayang tengok cerita Hindustan, siapa yang paling teruk menangis?
Perempuan bukan? Lelaki masih boleh ketawa.
Sungguh lembut hati perempuan. Tetapi dengan hati yang lembut itu perempuan dapat mengkagumkan lelaki. Hebat tidak perempuan?
Siapa kata jadi perempuan itu senang?
Apabila hendak keluar ke mana-mana, sentiasa ketakutan. Kerana berita asyik-asyik keluar cerita orang kena rogol, kena culik.
Lelaki pukul dua pagi masih boleh keluar minum kopi tengok bola.
Siapa kata jadi perempuan itu senang?
Jika dirogol, perempuan disalahkan kata tidak jaga pakaian,
Apabila buang anak, perempuan disalahkan cakap berhati binatang,
Apabila buat salah sikit, kena marah dengan suami,
Apabila bising terlebih, kena label perempuan tidak sopan
Betapa susah hendak jadi perempuankan?
Disebabkan susahnya hendak jadi perempuan inilah, ramai perempuan yang merajuk dengan Allah.
Mereka berkata, Allah S.W.T tidak adil.
Mengapa AllahS.W.T lebihkan lelaki?
Mengapa perempuan perlu dengar cakap suami?
Mengapa syurga perempuan terletak di bawah kaki suami?
Walhal jadi perempuan itu sangatlah susah. Bak kata orang, hendak jaga sepuluh anak lelaki, tidak susah seperti menjaga seorang anak perempuan.
Disebabkan perasaan negatif pada Allah S.W.T ini, ramai perempuan di luar sana yang ditolak.
Mereka pakai pakaian yang tidak menutup aurat dengan alasan, 'lelaki tak payah tutup pun!'
Mereka berani bertepuk tampar dengan lelaki. Mereka sanggup gadaikan diri mereka kerana percaya dengan janji manis kekasih yang busuk hati.
Kasihan pada mereka bukan?
Disebabkan fikiran yang negatif terhadap Allah S.W.T, mereka sanggup rosakkan diri mereka.
Mereka berkata mereka lakukan seperti itu kerana Allah S.W.T tidak adil.
Persoalannya sekarang,adakah benar Allah S.W.T tidak adil pada perempuan?
Betul, syurga perempuan terletak di bawah kaki suami.
Tetapi, cuba ingat kembali, syurga seorang anak lelaki terletak di bawah kaki siapa jika bukan pada kaki ibunya?
Betul, isteri kena ikut cakap suami.
Tetapi, seorang anak lelaki perlu taat pada ibunya tiga kali lebih utama daripada ayahnya.
Tidak adil lagikah Allah S.W.T pada perempuan?
Allah bukan setakat adil, tetapi Allah itu sangat sayang pada perempuan.
Untuk lelaki, syurga isterinya terletak di bawah kakinya.
Jika paling banyak lelaki ada empat orang isteri.
Cuma ada empat orang yang syurganya bergantung pada seorang lelaki itu.
Tetapi perempuan, ditakdirkan ada lima belas orang anak lelaki.
Bermakna ada lima belas orang yang syurganya terletak pada seorang perempuan itu.
Masya-Allah, hebatnya perempuan bukan?
Mengapa perempuan hebat?
Kerana kasih sayang Allah S.W.T yang menjadikan kita hebat!
Cuba didengari pula lagu-lagu yang berkumandang pada radio.
Banyak lagu berkaitan perempuan bukan?
Jarang kita dengar lagu berkaitan lelaki.
Sayang sungguh Allah S.W.T itu pada perempuan, hingga perempuan dikasihi seperti itu sekali di dunia ini.
Lihat pula apabila seorang lelaki berjaya.
Orang akan berkata, 'Disebalik kejayaan seorang lelaki terdapat seorang perempuan di belakangnya.'
Kita tidak pernah dengar orang berkata, 'Disebalik kejayaan seorang perempuan terdapat seorang lelaki di belakangnya.'
Sungguh hebat Allah S.W.T jadikan perempuan itu.
Masih tidak adil lagikah Allah S.W.T pada perempuan?
Hakikatnya, Allah S.W.T terlampau adil pada perempuan.
Disebabkan susahnya hendak menjadi perempuan ini, perempuan senang hendak masuk syurga. Berdasarkan satu hadis :
"Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Tidak adil lagikah Allah S.W.T pada perempuan?
Oh perempuan, sedarlah.
Betapa sayangnya Allah S.W.T pada kita. Betapa cintanya Allah S.W.T  pada kita.
Tetapi, mengapa kita rosakkan diri kita kerana fikiran-fikiran negatif yang tidak berasas pada Allah S.W.T?
Allah S.W.T jadikan perempuan itu sebagai hiasan dunia.
Bayangkan, dunia yang besar ini, dunia yang cantik ini, kita jadi hiasannya.
Seindah-indah hiasan itu adalah wanita solehah.
Betapa ruginya kita sekiranya ditolak menjadi seindah-indah perhiasan dunia bukan?


Tuesday, December 13, 2011

Tinggalan pENA..

BISMILLAHIRAHMANIRAHIIM................

KISAH 1 Situasi A: Ya,ALLAH.Bersepahnya bilik aku. Macamner nak kahwin ni? Kalau dapat suami cerewet,mesti tiap2 hari kena bebel.
Situasi B: Ya,ALLAH.Bersepahnya bilik ana.Macam ni ka cara aku tunjukkan cinta pada Rasullullah? Bukankah Rasulullah sangat sukakan kebersihan dan kekemasan.

Situasi A: Fuh! Nasib baik tak kena langgar tadi.Nyaris2 saja.Aku tak kahwin lagi ni.Melepas aku.

Situasi B: Alhamdulilah.Nasib baik tak kena langgar tadi.Hampir2 saja.Aku tak laksana amanah sebagai Umat Muhammad lagi ini hari ini.Menyesal tak sudah nanti.

Minda kita bila berdepan musibah atau masalah,kenapa harus dikaitkan dengan ‘Kahwin’.Oh tidak! Jangan biarkan fikiran anda ber’setting’ Kahwin sebagai alasan.

Teringat kata2 Ustaz Razak masa kelas UNGS tadi.Beliau very good observer.Ada rabitah hati dengan kami,Ingat ayat status ‘Rabitah Hati’ ana. :P .Apabila beberpa org student kelihatan mengantuk.

Celik telinga dan mata mendengar kata2 ‘hikmah’ Ustaz. ^_~

‘’Why are you guys heard’Wedding’? I’m said ‘Wording’ not ‘Wedding’. ‘’*_*  Ngeh....ngeh..
KISAH 2

Subhanallah! Cantik sungguh bulan malam ini.Sangat bercahaya.MasyaALLAH,automatik,ana akan teringat dan membayangkan bagaimana ya agaknya wajah Rasulullah.Allahuakbar!
~ ‘’Alangkah indahnya hidup ini andai dapat ku tatap wajahmu....ya Habibullah..’’
Sedang membasuh baju lewat malam tadi setelah datang mood (basuh baju pun perlukan mood ker,tak kisahlah yang penting kesungguhan dan keikhlasan ketika membasuh baju.wink wink *_* )
 Back to story.
Wah,tengah membilas bilas ,tetiba buih sabun tadi membentuk hati.Acuan hati.Love form.Cantik.Tersenyum sorang2 dalam tandas.. Syaitan jangan gelakkan ana,ok.Erk..seram lak pulak.Nasib baik semua dah tidur :D Allah sedang menghibur hatiku,homesick~ lalala..

Tengah menyidai kain pulak,nampak bungkusan ‘paperbeg’ yang biasa org kahwin guna untuk bagi sisa pada tetamu yg hadir.’Sisa ‘ di kelantan maksudnya buah tangan cth gula2 dlm bekas comel,bunga telur,dll.Biasanya bunga telur la. Bukan sisa2 makanan yer. :P
Tertiba terkeluar idea nakal.Memang kena bagi bunga telur ke nanti kahwin pada tetamu?? Boleh x ana nak bagi benda lain? Nak bagi apa yer? Hmm..jeng..jeng..jeng..
Bagi benda2 kegemaran Rasulullah; Rasulullah s.a.w ada tiga benda yang apabila diberi hadiah Baginda tidak menolak.Pertama:susu,minyak attar(wangi) terutama minyak attar kasturi,dan bantal.
Hadith riwayat Ibn Umar r.a berkata:’’Rasulullah s.a.w bersabda,3perkara tidak sepatutnya ditolak 1.bantal 2.wangian 3.susu.’’ Barangan ini disebut kerana tidak membebankan pemberi.Subhanallah,molek akhlaq Rasulullah s.a.w kan.Tidak mahu membebankan umatnya.
Boleh juga kalau nak bagi Al Quran pada tetamu.Atau pernah dapat’wahy’ dari kata2 Murabbina.Murabbina berpesan supaya kalau ada gambar capal Nabi,print dan laminate cantik2  dan simpan elok2 dalam poket baju bagi lelaki.Capal Nabi kan mulia.Dapat naik ke langit dunia ketika Isra’Mi’raj.Nabi Musa bila naik ke langit dunia,disuruh ALLAH supaya menanggalkan capalnya.Tetapi tidak capal Nabi Muhammad s.a.w. Subhanallah!
Mungkin boleh bagi gambar capal atau serban Nabi pada tetamu yang hadir.Ocece..Tak kisahlah andai ana org pertama yg buat.Biarlah org kata ana kurang adat dari kurang adab.Kan..kan..kan..Nak jadi Muaddibah (Wanita yang beradab) seperti yg didoakan Murabbina.Ameen.. 


‘’Wah..dayah ni memang dah tak lama ni..Citer pasal kahwin jer..’’ 
Ayat yang sangat lazim dan ‘zalim’ selalu dengar.
‘’InsyaALLAH..nanti ada khabar baik ana jemput anda semua..jangan risau.. ’’ Muka dah merah merona.Malu. ^_~
Terima kasih kerna ambil berat pasal ana.Selalu peringatkan ana.
Kan bagus kalau ada org selalu ingatkan ana pasal tarikh keMATIAN bukan sekadar tarikh p’KAHWINan..
p’KAHWINan perlu kad jemputan.Itu pasti.
KeMATIAN tidak perlu kad jemputan.Itu sangat pasti.
Harap2 sudilah lawat jenazah ana nanti. (“,)
Cukuplah membebel nenek ‘comel’ .Lalala.. Time to study! Yeah!! (#_#)
‘’Eiwah..sememangnya kita semua dah tak lama lagi masa.Bukankah semakin setiap satu saat pergi..semakin kita menghampiri jalan akhir sebuah kehidupan?? Aku dah sangat rindu ingin bersatu dengan Kekasihku..Ya ALLAH..Ya Rasulullah s.a.w..”
Wallahua’alam.Maaf andai ada kata2 mengguris hati sesiapa.hayya bina iman!!!  (^_^)
p/s:Repost dari status Fb.tAk der idea nak update aper dlm Blog.Tapi demi memastikan blog ini terus bernyawa.he~